Pembelajaran Berbasis Komputer merupakan
pembelajaran yang melibatkan peran serta komputer. Pembelajaran
merupakan proses alamiah mengkontruksi sesuatu pada alam fikiran manusia,
sehingga manusia mendapatkan pengetahuan yang berbeda dengan sebelumnya. Secara
alamiah pula pebelajar akan mendapatkan sebuah pengalaman baru. Manusia pada
umumnya telah melakukan kegiatan belajar secara terus menerus dengan melibatkan
peran serta perangkat apapun. Ada tipe manusia yang belajar melihat langsung
suatu kejadian tertentu, misalnya melihat kejadian wabah flu burung yang selalu
diawali dengan kematian unggas secara mendadak. Sehingga muncul pengetahuan
baru bahwa wabah flu burung di daerah ditandai dengan matinya unggas secara
mendadak. Pada kejadian pembelajaran terjadi berbasis pengalaman langsung.
Komputer telah didesain dan dikembangkan oleh produsennya untuk membantu
manusia dalam berbagai hal. Komputer menyediakan tempat bagi orang untuk
belajar. Tentunya perlu dibedakan antara belajar komputer dengan belajar dengan
melibatkan komputer. Jurusan Teknologi Pendidikan S-1 Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Malang, memiliki sebuah matakuliah yang bertajuk Komputer
Base Instructional (Pembelajaran Berbasis Komputer). Artinya mahasiswa akan
dibekali secara alamiah bagaimana mengkonstruksi pola fikir, pengetahuan hingga
pengalaman melalui perangkat komputer. Secara berkesinambungan mahasiswa dapat
pula menyampaikan pola fikir, pengetahuan dan pengalamannya kepada pebelajar
yang lainnya.
1. Pembelajaran Berbantuan Komputer
PembelajaranComputer-Assisted Instruction atau
Pembelajaran Berbantuan Komputer atau (PBK) sebagai proses mengajar yang
dilakukan secara langsung yang melibatkan komputer untuk mempresentasikan bahan
ajar dalam suatu model pembelajaran yang interaktif untuk memberikan dan
mengendalikan lingkungan belajar secara individual pada masing-masing mahasiswa
(Splittgerber dan Stirzaker,1984). Definisi ini selaras dengan Steinberg yang
menyatakan bahwa PBK merupakan semua penerapan komputer untuk pembelajaran yang
memiliki aspek individual, interaktif, dan arahan (Steinberg,1991). Makna PBK
sebagai pembelajaran individual, karena komputer memberikan layanan sebagai
seorang tutor bagi seorang mahasiswa dari pada sebagai seorang instruktor untuk
suatu kelompok mahasiswa. Dalam pembelajaran berbantuan komputer terjadi
komunikasi dua arah secara intensif antara mahasiswa dengan sistem komputer.
Ini dimaknai sebagai PBK interaktif. Selain ini, dengan PBK memungkinkan
mahasiswa dapat mengajukan pertanyaan, memberi respon dan sistem komputer
menyajikan umpan balik secepat mungkin setelah mahasiswa memberi respon. Umpan
balik yang diberikan komputer diharapkan agar mahasiswa selalu dapat mendorong
dan meningkatkan kemampuan. Prosedur stimuli yang disajikan melalui layar
monitor, respon mahasiswa melalui papan ketik dan umpan balik yang berbentuk
teks, suara atau gambar diarahkan berdasarkan struktur program yang dirancang
oleh pengembang PBKI. Ditinjau dari peran apa yang diperankan program komputer,
Merrill (1996) secara spesifik menyatakan bahwa PBKI merupakan penggunaan
komputer untuk membantu dalam aktivitas pembelajaran. Pada umumnya digunakan
dengan mengacu penerapan tutor, seperti misalnya memberi drill and practice,
tutorials, simulation, and games. Definisi ini selaras dengan Tailor dalam
Merrill (1996), yang menyatakan bahwa semua aplikasi komputer dalam pendidikan
dapat diklasifikasi sebagai tutor, tool atau tutee.
Beragam terminologi belajar menggunakan fasilitas
internet, antara lain : Internet-Based Learning, Web-Based Learning, E-learning
dan Computer Supperted Learning Resources.
Komponen yang harus diperhatikan dalam mengembangkan sistem pembelajaran berbasis Web, yaitu : 1) a learning event plan, 2) learning materials presentation, 3) learner assessment, 4) internet resources, 5) instructional support, dan 6) technical support (Alan Jolliffe dkk., 2001).
Rancangan kegiatan belajar memberikan deskripsi dan petunjuk untuk berbagai aktivitas belajar, metode komunikasi, penilaian tugas, interaksi mahasiswa dengan materi ajar dan waktu untuk menyelesaikan kegiatan belajar.
Komponen yang harus diperhatikan dalam mengembangkan sistem pembelajaran berbasis Web, yaitu : 1) a learning event plan, 2) learning materials presentation, 3) learner assessment, 4) internet resources, 5) instructional support, dan 6) technical support (Alan Jolliffe dkk., 2001).
Rancangan kegiatan belajar memberikan deskripsi dan petunjuk untuk berbagai aktivitas belajar, metode komunikasi, penilaian tugas, interaksi mahasiswa dengan materi ajar dan waktu untuk menyelesaikan kegiatan belajar.
Materi ajar yang akan dipresentasikan dapat
berupa teks, gambar, suara, atau animasi. Secara khusus untuk mendukung materi
teks dapat dikembangkan media lain untuk meningkatkan pesan yang disajikan.
Untuk meningkatkan interaksi belajar mahasiswa, materi dapat dikemas dalam
bentuk kuis, pertanyaan terbuka, ringkasan yang dikembangkan mahasiswa atau
menggunakan Web sebagai suatu alat riset.
Metode penilaian yang digunakan sangat ditentukan oleh kebutuhan mahasiswa dan topik yang dipelajari, namun secara umum terdapat tiga tipe penilaian, yaitu : 1) online quiz, 2) tugas tertulis dan 3) ujian. Penilaian online menggunakan program Computer-Managed Learning (CML), diakses mahasiswa dalam bentuk penilaian diagnostik. Umpan balik dari penilaian ini membantu pemahaman mahasiswa yang lebih dan menentukan perkembangan kegiatan belajar berikutnya. Penilaian tertulis merupakan suatu metode penilaian standar untuk berbagai kegiatan belajar. Dalam lingkungan belajar berbasis Web, penialian tertulis dapat disampaikan sebagai dokumen e-mail dari masing-masing mahasiswa atau kelompok. Metode penilaian ujian masih dibutuhkan untuk menentukan perkembangan mahasiswa. Ujian yang disajikan online menggunakan program Computer-Assisted Testing yang kerahasiaanya terjaga atau ujian diselenggarakan dalam pengaturan kelas konvensional.
Sumber belajar internet dapat membantu mahasiswa menyelesaikan kegiatan belajar secara bermakna. Sumber belajar internet mencakup perpustakaan online atau sejumlah Web Sites lain yang relevan.
Daya dukung pembelajaran meliputi dukungan fasilitas elektronik dan fasilitator. Dukungan fasilitas elektronik dapat dibuat dalam suatu bentuk daftar istilah atau daftar pertanyaan-pertanyaan yang sering kali dicari mahasiswa. Dukungan fasilitator dapat juga mencakup e-mail, muti e-mail atau computer conference.
Dari uraian di atas, refleksi penerapan di Indonesia akan memberikan dampak yang luas, diantaranya dosen yang biasa mengajar tradisional akan berkurang penghasilannya atau mungkin kehilangan pekerjaan, karena kehilangan mahasiswa. Pada negara yang sedang berkembang, hal tersebut akan mengakibatkan terjadi pengangguran besar-besaran bagi para dosen. Dengan sangat besarnya jumlah mahasiswa sampai 100.000 orang, maka soal ujian akan kurang bermutu karena akan dibuat dalam jumlah masal dan mudah dikoreksi. Sedang jika dibuat soal untuk tujuan individual masih diragukan medotologi pengaksesan. Untuk bidang studi dengan yang memiliki cakupan ranah belajar afektif dan psikomotor, kelas elektronik akan mengalami kesulitan dalam implementasinya.
Metode penilaian yang digunakan sangat ditentukan oleh kebutuhan mahasiswa dan topik yang dipelajari, namun secara umum terdapat tiga tipe penilaian, yaitu : 1) online quiz, 2) tugas tertulis dan 3) ujian. Penilaian online menggunakan program Computer-Managed Learning (CML), diakses mahasiswa dalam bentuk penilaian diagnostik. Umpan balik dari penilaian ini membantu pemahaman mahasiswa yang lebih dan menentukan perkembangan kegiatan belajar berikutnya. Penilaian tertulis merupakan suatu metode penilaian standar untuk berbagai kegiatan belajar. Dalam lingkungan belajar berbasis Web, penialian tertulis dapat disampaikan sebagai dokumen e-mail dari masing-masing mahasiswa atau kelompok. Metode penilaian ujian masih dibutuhkan untuk menentukan perkembangan mahasiswa. Ujian yang disajikan online menggunakan program Computer-Assisted Testing yang kerahasiaanya terjaga atau ujian diselenggarakan dalam pengaturan kelas konvensional.
Sumber belajar internet dapat membantu mahasiswa menyelesaikan kegiatan belajar secara bermakna. Sumber belajar internet mencakup perpustakaan online atau sejumlah Web Sites lain yang relevan.
Daya dukung pembelajaran meliputi dukungan fasilitas elektronik dan fasilitator. Dukungan fasilitas elektronik dapat dibuat dalam suatu bentuk daftar istilah atau daftar pertanyaan-pertanyaan yang sering kali dicari mahasiswa. Dukungan fasilitator dapat juga mencakup e-mail, muti e-mail atau computer conference.
Dari uraian di atas, refleksi penerapan di Indonesia akan memberikan dampak yang luas, diantaranya dosen yang biasa mengajar tradisional akan berkurang penghasilannya atau mungkin kehilangan pekerjaan, karena kehilangan mahasiswa. Pada negara yang sedang berkembang, hal tersebut akan mengakibatkan terjadi pengangguran besar-besaran bagi para dosen. Dengan sangat besarnya jumlah mahasiswa sampai 100.000 orang, maka soal ujian akan kurang bermutu karena akan dibuat dalam jumlah masal dan mudah dikoreksi. Sedang jika dibuat soal untuk tujuan individual masih diragukan medotologi pengaksesan. Untuk bidang studi dengan yang memiliki cakupan ranah belajar afektif dan psikomotor, kelas elektronik akan mengalami kesulitan dalam implementasinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar