Halaman

Minggu, 08 September 2019

Pembelajaran Berbasis Komputer


Pembelajaran Berbasis Komputer merupakan pembelajaran yang melibatkan peran serta komputer.  Pembelajaran merupakan proses alamiah mengkontruksi sesuatu pada alam fikiran manusia, sehingga manusia mendapatkan pengetahuan yang berbeda dengan sebelumnya. Secara alamiah pula pebelajar akan mendapatkan sebuah pengalaman baru. Manusia pada umumnya telah melakukan kegiatan belajar secara terus menerus dengan melibatkan peran serta perangkat apapun. Ada tipe manusia yang belajar melihat langsung suatu kejadian tertentu, misalnya melihat kejadian wabah flu burung yang selalu diawali dengan kematian unggas secara mendadak. Sehingga muncul pengetahuan baru bahwa wabah flu burung di daerah ditandai dengan matinya unggas secara mendadak. Pada kejadian pembelajaran terjadi berbasis pengalaman langsung. Komputer telah didesain dan dikembangkan oleh produsennya untuk membantu manusia dalam berbagai hal. Komputer menyediakan tempat bagi orang untuk belajar. Tentunya perlu dibedakan antara belajar komputer dengan belajar dengan melibatkan komputer. Jurusan Teknologi Pendidikan S-1 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang, memiliki sebuah matakuliah yang bertajuk Komputer Base Instructional (Pembelajaran Berbasis Komputer). Artinya mahasiswa akan dibekali secara alamiah bagaimana mengkonstruksi pola fikir, pengetahuan hingga pengalaman melalui perangkat komputer. Secara berkesinambungan mahasiswa dapat pula menyampaikan pola fikir, pengetahuan dan pengalamannya kepada pebelajar yang lainnya.


1. Pembelajaran Berbantuan Komputer
PembelajaranComputer-Assisted Instruction atau Pembelajaran Berbantuan Komputer atau (PBK) sebagai proses mengajar yang dilakukan secara langsung yang melibatkan komputer untuk mempresentasikan bahan ajar dalam suatu model pembelajaran yang interaktif untuk memberikan dan mengendalikan lingkungan belajar secara individual pada masing-masing mahasiswa (Splittgerber dan Stirzaker,1984). Definisi ini selaras dengan Steinberg yang menyatakan bahwa PBK merupakan semua penerapan komputer untuk pembelajaran yang memiliki aspek individual, interaktif, dan arahan (Steinberg,1991). Makna PBK sebagai pembelajaran individual, karena komputer memberikan layanan sebagai seorang tutor bagi seorang mahasiswa dari pada sebagai seorang instruktor untuk suatu kelompok mahasiswa. Dalam pembelajaran berbantuan komputer terjadi komunikasi dua arah secara intensif antara mahasiswa dengan sistem komputer. Ini dimaknai sebagai PBK interaktif. Selain ini, dengan PBK memungkinkan mahasiswa dapat mengajukan pertanyaan, memberi respon dan sistem komputer menyajikan umpan balik secepat mungkin setelah mahasiswa memberi respon. Umpan balik yang diberikan komputer diharapkan agar mahasiswa selalu dapat mendorong dan meningkatkan kemampuan. Prosedur stimuli yang disajikan melalui layar monitor, respon mahasiswa melalui papan ketik dan umpan balik yang berbentuk teks, suara atau gambar diarahkan berdasarkan struktur program yang dirancang oleh pengembang PBKI. Ditinjau dari peran apa yang diperankan program komputer, Merrill (1996) secara spesifik menyatakan bahwa PBKI merupakan penggunaan komputer untuk membantu dalam aktivitas pembelajaran. Pada umumnya digunakan dengan mengacu penerapan tutor, seperti misalnya memberi drill and practice, tutorials, simulation, and games. Definisi ini selaras dengan Tailor dalam Merrill (1996), yang menyatakan bahwa semua aplikasi komputer dalam pendidikan dapat diklasifikasi sebagai tutor, tool atau tutee.

2. Pembelajaran Berbasis Web
Beragam terminologi belajar menggunakan fasilitas internet, antara lain : Internet-Based Learning, Web-Based Learning, E-learning dan Computer Supperted Learning Resources.
Komponen yang harus diperhatikan dalam mengembangkan sistem pembelajaran berbasis Web, yaitu : 1) a learning event plan, 2) learning materials presentation, 3) learner assessment, 4) internet resources, 5) instructional support, dan 6) technical support (Alan Jolliffe dkk., 2001).
Rancangan kegiatan belajar memberikan deskripsi dan petunjuk untuk berbagai aktivitas belajar, metode komunikasi, penilaian tugas, interaksi mahasiswa dengan materi ajar dan waktu untuk menyelesaikan kegiatan belajar.
Materi ajar yang akan dipresentasikan dapat berupa teks, gambar, suara, atau animasi. Secara khusus untuk mendukung materi teks dapat dikembangkan media lain untuk meningkatkan pesan yang disajikan. Untuk meningkatkan interaksi belajar mahasiswa, materi dapat dikemas dalam bentuk kuis, pertanyaan terbuka, ringkasan yang dikembangkan mahasiswa atau menggunakan Web sebagai suatu alat riset.
Metode penilaian yang digunakan sangat ditentukan oleh kebutuhan mahasiswa dan topik yang dipelajari, namun secara umum terdapat tiga tipe penilaian, yaitu : 1) online quiz, 2) tugas tertulis dan 3) ujian. Penilaian online menggunakan program Computer-Managed Learning (CML), diakses mahasiswa dalam bentuk penilaian diagnostik. Umpan balik dari penilaian ini membantu pemahaman mahasiswa yang lebih dan menentukan perkembangan kegiatan belajar berikutnya. Penilaian tertulis merupakan suatu metode penilaian standar untuk berbagai kegiatan belajar. Dalam lingkungan belajar berbasis Web, penialian tertulis dapat disampaikan sebagai dokumen e-mail dari masing-masing mahasiswa atau kelompok. Metode penilaian ujian masih dibutuhkan untuk menentukan perkembangan mahasiswa. Ujian yang disajikan online menggunakan program Computer-Assisted Testing yang kerahasiaanya terjaga atau ujian diselenggarakan dalam pengaturan kelas konvensional.
Sumber belajar internet dapat membantu mahasiswa menyelesaikan kegiatan belajar secara bermakna. Sumber belajar internet mencakup perpustakaan online atau sejumlah Web Sites lain yang relevan.
Daya dukung pembelajaran meliputi dukungan fasilitas elektronik dan fasilitator. Dukungan fasilitas elektronik dapat dibuat dalam suatu bentuk daftar istilah atau daftar pertanyaan-pertanyaan yang sering kali dicari mahasiswa. Dukungan fasilitator dapat juga mencakup e-mail, muti e-mail atau computer conference.
Dari uraian di atas, refleksi penerapan di Indonesia akan memberikan dampak yang luas, diantaranya dosen yang biasa mengajar tradisional akan berkurang penghasilannya atau mungkin kehilangan pekerjaan, karena kehilangan mahasiswa. Pada negara yang sedang berkembang, hal tersebut akan mengakibatkan terjadi pengangguran besar-besaran bagi para dosen. Dengan sangat besarnya jumlah mahasiswa sampai 100.000 orang, maka soal ujian akan kurang bermutu karena akan dibuat dalam jumlah masal dan mudah dikoreksi. Sedang jika dibuat soal untuk tujuan individual masih diragukan medotologi pengaksesan. Untuk bidang studi dengan yang memiliki cakupan ranah belajar afektif dan psikomotor, kelas elektronik akan mengalami kesulitan dalam implementasinya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar