1.
Filsafat
Pendidikan
Harold Titus mengemukakan beberapa pengertian filsafat
sebagai berikut:
- Filsafat adalah sekumpulan
sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam dan biasanya di terima
secara kritis.
- Filsafat adalah suatu usaha
untuk mendapatkan gambaran secara keseluruhan.
- Filsafat adalah analisis logis
dari bahan serta penjelasan tentang arti konsep
- Filsafat adlah proses kritik
atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang sangat kita junjung
tinggi.
2.
Filsafat
dalam masalah pendidikan
Contoh beberapa masalah pendidikan yang memerlukan analisis
filsafat dalam memahami dan memecahkan, antara lain :
- tentang apakah hakikat
pendidikan itu
- siapakah hakekatnya yang
bertanggung jawab atas pendidikan itu, dan dimana tanggung jawab
tersebut. Bagaimana hubungan tanggung jawab antara keluarga, masyarakat
dan sekolah terhadap pendidikan dan bagai mana tanggung jawab pendidikan
tersebut setelah manusia dewasa dan sebagainya
3.
Teori
manajemen pendidikan
A.
Teori
klasik
Asumsi teori klasik : bahwa para
pekerja atau manusia itu sifatnya rasional, berfikir logis, dan kerja merupakan
suatu yang di harapkan.
B.
Teori
neo-klasik
Teori ini timbul sebagian karna pada
para manajer teerhadap berbagai kelemahan dengan teori klasik.
Asumsi teori Neo-klasik: Manusia itu
adalah mahluk dengan mengaktualisasikan dirinya.
C.
Teori
modern
Pendekatan modern berdasarkan hal
yang sifatnya situasional. artinya orang menyesuaikan diri dengan situasi
dihadapi dan mengambil keputusan sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan.
Asumsi teori modern: manusia itu
berlainan dan berubah, baik kebutuhannya, reaksinya, tindakannya yang
semua bergantung pada lingkungan. Selanjutnya manusia itu bekerja dalam suatu
sistem untuk mencapai tujuan tertentu.
4.
Definisi
manajemen
Manajemen merupakan suatu seni untuk mengkoordinasikan
sumberdaya untuk mencapai tujuan organisasi. Sumberdaya tersebut meliputi
manusia (men), materials (bahan baku), mesin (mechines).
5.
Pendidikan
- proses untuk memperoleh
pendidikan
- skills developments
- attitute change (prubahan
prilaku)
6.
Manajemen
pendidikan nasional
Manajemen pendidikan nasional merupakan suatu proses untuk
mengkoordinasikan berbagai sumberdaya pendidikan.
Sasaran pendidikan dapat diklasifikasikan pada beberapa hal
: akuisisi pengetahuan ( sasaran kognitif), pengembangan keterampilan/
kemampuan (sasaran motorik), dan pengetahuan sikap (sasaran afektif)
A.
Ontologi
manajemen pendidikan
Objek materi manajemen pendidikan
ialah sisi manajemen yang mengatur seluruh kegiatan pendidikan.
1)
Konsep
manajemen pendidikan
Menurut Husani (2006: 7) pengertian
manajemen pendidikan adalah seni atau ilmu mengelola sumber daya pendidikan
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan.
2)
Tujuan
dan manfaat manajemen pendidikan
Manfaat manajemen pendidikan : 1)
terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, inovative,
kreatif, efektif, dan menyenangkan. 2) terciptanya peserta didik yang aktif. 3)
terpenuhnya salah satu dari 4 kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan, 4)
terciptanya tujuan pendidikan, 5) terbaliknya tenaga kependidikan dengan teori
tentang proses dan tugas administrasi pendidikan.
3)
Temuan
masalah
Ada tiga faktor penyebab rendahnya
mutu pendidikan yaitu :
·
pendekatan
educational function atau input-input analisis yang tidak consisten
·
penyelenggaraan
pendidikan dilakukan secara birokratik-sentralistik
·
sangat
minim peran masyarakat
B.
Epistemologi
manajemen pendidikan
Pendekatan fenimenalogis itu
bersifat kualitatif, artinya melibatkan pribadi dan diri peneliti sebagai
instrumen pengumpul data secara pasca positive
1)
Dasar
aksiologis manajemen pendidikan
Nilai manajemen pendidikan tidak
hanya bersifat intrinsic sebagai ilmu seperti seni untuk senini, melainkan juga
nilai ekstrinsic dan ilmu untuk menelaah dasar-dasar kemungkinan bertindak
dalam praktek melalui kontriol terhadap pengaruh yang negatif dan meningkatkan
pengaruh yang fositif dalam pendidikan penyususnan program peningkatan
mutu dengan mengaplikasikan 4 teknik : a) school review, b) banch marking, c)
quality assurance, dan d) quality control
7.
Paragikma
pendidikan
a.
Paradikma
konservstif : memiliki pandangan bahwa ketidak sederajatan masyarakat mustahil
bisa di hindari serta sudah merupakan ketentuan sejarah atau bahkan takdir
tuhan
b.
Paradigma
liberal: berpandangan bahwa memang ada masalah di masyarakat, tetapi pendidikan
tidak ada peranannya dengan politik dan ekonomi masyarakat
c.
Paradigma
kritis : berpandangan bahwa pendidikan merupakan arena perjuangan politik
( yang menyangkut kesadaran hak-hak politik warga)
8.
Analisis
filsafati manajemen pendidikan berbasis paradigama konservatif, liberal dan
kritis
Menurut Giroux dan Aronowitz (1985), paradigma konservatif
di bangun berdasarkan keyakinan bahwa masyarakat, dalam hal ini peserta didik
pada dasarnya tidak merencanakan perubahan atau mempengaruhi perubahan sosial.
Para pendidik yang menggunakan paradigma liberal menganggap
bahwa pendidikan adalah suatu yang apolotis dan menganggap bahwa masalh
masyarakat dan pendidikan adalah dua masalah yang berbeda.
Knowles (1970) mengatakan bahwa pendidikan pada dasarnya di
klasifikasikan kedalam dua bentuk pendekatan yang saling kontradiktif, yakni
antara pedagogi dan andragogi. pedagogi sebagai " seni mendidik anak"
Dapat pula dikatakan dalam tarap tertentu pendidikan kita
justru terjebak dalam paradigma konservatif meskipun kalau dilihat secara umum
pendidikan nasional termasuk dalam maistream liberal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar