Halaman

Kamis, 12 September 2019

Filsafat dan Teori Manajemen Pendidikan

1.      Filsafat Pendidikan
Harold Titus mengemukakan beberapa pengertian filsafat sebagai berikut:
  • Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam dan biasanya di terima secara kritis.
  • Filsafat adalah suatu usaha untuk mendapatkan gambaran secara keseluruhan.
  • Filsafat adalah analisis logis dari bahan serta penjelasan tentang arti konsep
  • Filsafat adlah proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang sangat kita junjung tinggi.
2.      Filsafat dalam masalah pendidikan
Contoh beberapa masalah pendidikan yang memerlukan analisis filsafat dalam memahami dan memecahkan, antara lain :
  • tentang apakah hakikat pendidikan itu
  • siapakah hakekatnya yang bertanggung jawab atas pendidikan itu, dan dimana tanggung jawab tersebut.  Bagaimana hubungan tanggung jawab antara keluarga, masyarakat dan sekolah terhadap pendidikan dan bagai mana tanggung jawab pendidikan tersebut setelah manusia dewasa dan sebagainya
3.      Teori manajemen pendidikan
A.    Teori klasik
Asumsi teori klasik : bahwa para pekerja atau manusia itu sifatnya rasional, berfikir logis, dan kerja merupakan suatu yang di harapkan.
B.     Teori neo-klasik
Teori ini timbul sebagian karna pada para manajer teerhadap berbagai kelemahan dengan teori klasik.
Asumsi teori Neo-klasik: Manusia itu adalah mahluk dengan mengaktualisasikan dirinya.
C.     Teori modern
Pendekatan modern berdasarkan hal yang sifatnya situasional. artinya orang menyesuaikan diri dengan situasi dihadapi dan mengambil keputusan sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan.
Asumsi teori modern: manusia itu berlainan dan berubah, baik kebutuhannya,  reaksinya, tindakannya yang semua bergantung pada lingkungan. Selanjutnya manusia itu bekerja dalam suatu sistem untuk mencapai tujuan tertentu.

4.      Definisi manajemen
Manajemen merupakan suatu seni untuk mengkoordinasikan sumberdaya untuk mencapai tujuan organisasi. Sumberdaya tersebut meliputi manusia (men), materials (bahan baku), mesin (mechines).

5.      Pendidikan
  • proses untuk memperoleh pendidikan
  • skills developments
  • attitute change (prubahan prilaku)
6.      Manajemen pendidikan nasional
Manajemen pendidikan nasional merupakan suatu proses untuk mengkoordinasikan berbagai sumberdaya pendidikan.
Sasaran pendidikan dapat diklasifikasikan pada beberapa hal : akuisisi pengetahuan ( sasaran kognitif), pengembangan keterampilan/ kemampuan (sasaran motorik), dan pengetahuan sikap (sasaran afektif)
A.    Ontologi manajemen pendidikan
Objek materi manajemen pendidikan ialah sisi manajemen yang mengatur seluruh kegiatan pendidikan.
1)      Konsep manajemen pendidikan
Menurut Husani (2006: 7) pengertian manajemen pendidikan adalah seni atau ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan.
2)      Tujuan dan manfaat manajemen pendidikan
Manfaat manajemen pendidikan : 1) terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, inovative, kreatif, efektif, dan menyenangkan. 2) terciptanya peserta didik yang aktif. 3) terpenuhnya salah satu dari 4 kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan, 4) terciptanya tujuan pendidikan, 5) terbaliknya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas administrasi pendidikan.
3)      Temuan masalah
Ada tiga faktor penyebab rendahnya mutu pendidikan yaitu :
·         pendekatan educational function atau input-input analisis yang tidak consisten
·         penyelenggaraan pendidikan dilakukan secara birokratik-sentralistik
·         sangat minim peran masyarakat
B.     Epistemologi manajemen pendidikan
Pendekatan fenimenalogis itu bersifat kualitatif, artinya melibatkan pribadi dan diri peneliti sebagai instrumen pengumpul data secara pasca positive
1)      Dasar aksiologis manajemen pendidikan
Nilai manajemen pendidikan tidak hanya bersifat intrinsic sebagai ilmu seperti seni untuk senini, melainkan juga nilai ekstrinsic dan ilmu untuk menelaah dasar-dasar kemungkinan bertindak dalam praktek melalui kontriol terhadap pengaruh yang negatif dan meningkatkan pengaruh yang fositif dalam pendidikan  penyususnan program peningkatan mutu dengan mengaplikasikan 4 teknik : a) school review, b) banch marking, c) quality assurance, dan d) quality control

7.      Paragikma pendidikan
a.       Paradikma konservstif : memiliki pandangan bahwa ketidak sederajatan masyarakat mustahil bisa di hindari serta sudah merupakan ketentuan sejarah atau bahkan takdir tuhan
b.      Paradigma liberal: berpandangan bahwa memang ada masalah di masyarakat, tetapi pendidikan tidak ada peranannya dengan politik dan ekonomi masyarakat
c.       Paradigma kritis : berpandangan bahwa pendidikan merupakan arena perjuangan politik  ( yang menyangkut kesadaran hak-hak politik warga)

8.      Analisis filsafati manajemen pendidikan berbasis paradigama konservatif, liberal dan kritis
Menurut Giroux dan Aronowitz (1985), paradigma konservatif di bangun berdasarkan keyakinan bahwa masyarakat, dalam hal ini peserta didik pada dasarnya tidak merencanakan perubahan atau mempengaruhi perubahan sosial.
Para pendidik yang menggunakan paradigma liberal menganggap bahwa pendidikan adalah suatu yang apolotis dan menganggap bahwa masalh masyarakat dan pendidikan adalah dua masalah yang berbeda.
Knowles (1970) mengatakan bahwa pendidikan pada dasarnya di klasifikasikan kedalam dua bentuk pendekatan yang saling kontradiktif, yakni antara pedagogi dan andragogi. pedagogi sebagai " seni mendidik anak"
Dapat pula dikatakan dalam tarap tertentu pendidikan kita justru terjebak dalam paradigma konservatif meskipun kalau dilihat secara umum pendidikan nasional termasuk dalam maistream liberal. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar