Halaman

Rabu, 04 September 2019

Konfigurasi DHCP Server


Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) merupakan sistem pengalamatan atau pendistribusian yang secara otomatis memberikan IP address kepada host/ komputer atau client pada layanan TCP/IP yang memintanya. DHCP dikenal sebagai arsitektur berbasis client server. Hal ini dikarenakan komputer atau piranti yang memberikan IP Address disebut DHCP server, sedangkan komputer atau piranti yang meminta IP Address disebut sebagai DHCP Client.

1. Prinsip Kerja DHCP Server
Prinsip kerja DHCP server diawali ketika host dikonfigurasikan sebagai DHCP client, tetapi sebelum memiliki IP Address, Default gateway dan subnetmask. Host tersebut mendapatkan data DHCP server dari jaringan local maupun berlokasi di Internet service provider (ISP). Selanjutnya DHCP server melakukan konfigurasi dengan Range  atau Pool dari IP Address yang diberikan ke DHCP Client. Pada saat komputer Client membutuhkan Sebuah IP Address maka pengiriman pesan DHCP Discover akan di-Broadcast menggunakan destinasi MAC Address dari FF-FF-FF-FF-FF-FF dan IP Address dari 255.255.255.255 sehingga semua host dalam jaringan menerima broadcast  tersebut, tetapi yang memberi respons balasan hanya DHCP server saja. Setelah itu, server merespons dengan sebuah DHCP offer dan mengarahkan IP Address untuk client tersebut. kemudian, host mengirimkan DHCP Request menuju server untuk menanyakan IP Address tersebut dapat digunakan dan server menanggapi hal tersebut menggunakan DHCP acknowledgment.


2. Klasifikasi DHCP Server
DHCP server dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu DHCP scope, DHCP lease (reservation), DHCP options.
a. DHCP Scope
DHCP Scope adalah alamat IP address yang dapat disewakan kepada DHCP client yang dikonfigurasikan oleh administrator menggunakan peralatan konfigurasi DHCP server. Biasanya IP addres disewakan dalam jangka waktu tertentu. Misalnya, DHCP lease yang umum disewakan selama tiga hari. Informasi mengenai DHCP scope dan IP address yang telah disewakan kemudian disimpan didalam basis data DHCP dalam DHCP server. Nilai IP address yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP pool yang tersedia dan dialokasikan dalam jaringan. kesalahan yang sering terjadi dalam konfigurasi DHCP server adalah konfigurasi DHCP scope.
b. DHCP Lease (Reservation)
DHCP Lease (Reservation) adalah batas waktu penyewaan IP address yang diberikan kepada DHCP client oleh DHCP server. Umumnya, hal ini dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa oleh seorang administrator dengan menggunakan beberapa peralatan konfigurasi.
c. DHCP Options
DHCP Options adalah tambahan pengaturan IP address yang diberikan oleh DHCP ke DHCP client. DHCP server juga dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa, agar memberikan tambahan informasi kepada client yang dikakukan oleh seseorang administrator. Ketika sebuah client meminta IP address kepada server, server akan memberikan paling tidak sebuah IP address dan alamat subnet jaringan. Dengan demikian, DHCP options ini dapat diaplikasikan kepada semua client, DHCP scope tertentu, atau kepada sebuah host tertentu dalam jaringan.

3. Konfigurasi dan Instalasi DHCP Server
Langkah-langkah konfigurasi dan instalasi DHCP server menggunakan linux debian 9.2.1 adalah sebagai berikut:
  1. Diawali dengan menyiapkan linux debian 9.2.1 yang sudah terhubung ke jaringan internet. Guna mengeceknya dapat dilakukan dengan mengetikan perintah ping google.com. Jika muncul tampilan replay maka komputer yang bersangkutan terhubung dengan jaringan internet.
  2. tahapan selanjutnya adalah melakukan update linux debian untuk mendapatkan aplikasi terbaru dari server repository menggunakan perintah apt-get update. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah tidak adanya kesalahan yang ditampilkan oleh sistem menjadi syarat wajib dalam konfigurasi dan instalasi DHCP server menggunkan linux debian 9.2.1 "stretch"
  3. Langkah berikutnya, lakukan login dan proses instalasi DHCP. Langkah ini diawali dengan masuk kedalam sistem (login) dengan menggunakan user root. setelah itu, pada terminal linux debian 9.2.1 ketikan perintah sebagai berikut:
    apt install isc-dhcp-server
    pada saat memasang paket ISC DHCP server, secara otomatis sistem akan memberikan pesan untuk memasukan DVD Binary 2 karena paket tersebut berada di DVD Binary 2 Linux Debian 9.2.1. Hal ini dapat terjadi jika menggunakan file instaler yang di-burning  ddalam 3 DVD, sedangkan menggunakan live CD tidak akan menjumpai informasi tersebut.

  4. Pada proses instalasi DHCP, Sistem melakukan pengecekan terhadap paket aplikasi yang dipilih dan beberapa dependensi (.dep) yang berhubungan dengan aplikasi yang diminta. Guna menyetujui paket aplikasi beserta dependensinya dapat langsung menekan tombol enter.
  5. Setelah proses mengunduh aplikasi dan dependensi selesai maka secara otomatis sistem akan melakukan proses instalasi. Tunggu beberapa saat hingga proses instalasi selesai dalakukan.
  6. informasi pertama yang muncul dilayar setelah proses instalasi selesai adalah muncul beberapa pesan kesalahan. Hal ini dapat terjadi karena user belum melakukan konfigurasi.
  7. Selanjutnya mengedit file konfigurasi DHCP server bernama dhcpd.conf menggunakan perintah: nano/etc/dhcp/dhcpd.conf  dan diakhiri dengan menekan tombol enter. Setelah itu menyimpan konfigurasi menggunakan tombol kombinasi CTRL + O dan CTRL + W.
  8. Langkah berikutnya, melakukan konfigurasi DHCP dengan menggunakan tombol mouse. Lakukan scroll kebawah untuk mencari perintah A slightly. Jika sudah menemukannya, user dapat menghapus tanda pagar yang ada didepan masing-masing perintah.
  9. Langkah berikutnya, melakukan konfiguasi sesuai dengan kebutuhan dan menyimpan konfigurasi tersebut menggunakan tombol kombinasi CTRL + O dan CTRL + W. Konfigurasi yan dibutuhkan adalah sebagai berikut:

  10. Konfigurasi file default dapat dikerjakan setelah konfigurasi DHCP server selesai dikerjakan. file ini berfungsi menentukan jenis interface untuk melayani DHCP server atau interface yang akan digunakan meneruskan IP Address. Hal penting yang perlu dipahami adalah penggunaan nama interface dari perangkat kartu jaringan (ethernet device) pada debian 9.2.1 secara default telah di ubah menjadi "ens33" karena sebelumnya memiliki nama dengan format "ethX", yaitu "eth0", "eth1", "eth2", "eth3", dan seterusnya sesuai jumlah urutan penamaan. Dampaknya adalah kurang familiar dalam penamaan kartu jaringan karena sudah terbiasa dengan penamaan format "ethX". Jadi perintah yang digunakan adalah nano/etc/default/isc-dhcp-server. 
  11. Setelah aktif, user diperbolehkan menentukan interface yang akan digunakan untuk melakukan service DHCP server. Misalnya jika terbiasa menggunakan IPv4 maka prosedur konfigurasi di menu INTERFACESv4 harus disesuaikan dengan interface yang bersangkutan. jika sudah silahkan menyimpan konfigurasi tersebut menggunakan tombol kombinasi CTRL + O dan CTRL + W.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar