Halaman

Senin, 13 April 2020

Peralatan Penanganan Jaringan Fiber Optik

1. Power Meter


Alat yang satu ini memiliki fungsi untuk mengetahui seberapa kuat daya dari sinyal cahaya yang sudah masuk. OPM (Optical Power Meter)  juga mempunyai interface FC (Fiberoptic Connector) juga langsung berhubungan dengan pathcore FC. (TX - RX = ... dB dibagi jarak (Km).
RX adalah jalur penerimaan data (perpindahan data)  dari satu komputer kekomputer lain.



Gambar 1: Power Meter

RX adalah jalur penerimaan data (perpindahan data) dari satu komputer kekomputer lain. RX biasa disebut Receiver (penerima), yang berfungsi menangkap data yang dikirim oleh transmiter (TX). TX disebut Transmitter yang berfungsi untuk mengirim data/ mengeluarkan data atau merupakan jalan yang dilalui dalam pengiriman data antar device. data akan dikirim melalui TX dan diujung lainnya data akan diterima melalui RX.

2. Patchcore

Patchcore adalah kabel fiber optic dengan panjang tertentu yang sudah terpasang konektor diujungnya. kabel penghubung Patchcore mempunyai dua konektor pada ujungnya.guna menghubungkan perangkat satu dengan yanglainnya.


Gambar 2: Patchcore

3. Pigtail

Pigtail fiber optic merupakan sepotong kabel yang hanya memiliki satu buah konektor diujungnya, pigtail akan disambungkan dengan kabel fiber yang belum memiliki konektor.  Biasanya kabel pigtail di install di OTB (Optical Distribution Box) dan disambung / splicing dengan tarikan kabel Optic yang glondongan (Loose tube cable / Tight buffered cable).


Gambar 3: Pigtail

4. Microscope Fiber

Microscope Fiber adalah suatu alat yang berfungsi untuk melihat bersih dan tidaknya sebuah konektor (pigtal/patchcore)

Gambar 4: Microscope Fiber

5. Optical Connector Cleaner

Optical Connector Cleaner berfungsi untuk membersihkan konektor (Pigtail/patchcore)


Gambar 5: Optical Connector Cleaner

6. Tisu Fiber Optik

Tisu Fiber Optik Berfungsi untuk membersihkan core.


Gambar 6: Tisu Fiber Optik

7. OTDR (Optical Time Demand Reflector)


Gambar 7: OTDR (Optical Time Demand Reflector)

OTRD merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mendeteksi komunitas atau himpunan suatu kabel serat optik dalam jarak tempuh tertentu, sehingga dengan adanya alat ini diharapkan mampu menghasilkan jarakdari dua sisi yang merupakan ukuran gangguan yang terjadi. guna melakukan troubelshooting dapat dilakukan dengan baik, karena akan sangat mudah menentukan suatu letak lokasi gangguan yang telah terjad. alat OTRD ini sendiri biasanya digunakan untuk melakukan pendeteksian kabel crack, putusnya core yang belum diketahui letaknya, putusnya kabel, atau juga untuk melakukan banding. fungsi OTRD adalah sebagai berikut:
a. Guna mengetahui posisi gangguan
b. guna melacak posisi gangguan
c. mengetahui jumlah gangguan
d. pengukuran di OTB

Apabila  keadaan loss pada jaringan dari jalur lainnya terdapat gangguan atau terdapat kabel yang putus, maka akan tampak pada layar OTRD. cara pengecekan alat ini adalhdengan cara mengirim sinyal laser pada jaringan kabel FO, maka pada layar ini akan tampak grafik garis yang dimana terdapat kenaikan-kenaikan (garis) kecil yang menunjukan bahwa terdapat join-join atau sambungan.

cara pengecekannya adalah sebagai berikut. alat ini mengirim sinya laser pada jaringan kabel optik maka pada layar alat ini akan tampak grafik garis yang dimana terdapat dampak kenaikan-kenaikan kecil yang menunjukan bahwa terdapat joint (sambungan). Tempat yang terjadi gangguan akan tampak dalam alat ini jika jarak yang tampak kurang dari jarak yang sebenarnya.

beberapa parameter yang dapat diukur pada OTRD adalah:
a. jarak
titik lokasi dalam suatu link, ujung link, atau patahan
b. Loss
Loss untuk masing-masing splice atau total loss dari ujung keujung dalam suatu link
c. atenuasi
atenuasi dari serat dalam suatu link
d. refleksi
besar refleksi (return nloss) dari suatu event.

Informasi dari redaman resat, loss sambungan, loss konektor dan gangguan serta loss antara dua titik dapat ditentukan dari monitor OTRD. OTRD memungkinkan sebuah link diukur dari salah satu ujung.

8. OTB (Optical Terminal Box)


Gambar 8: OTB (Optical Terminal Box)

OTB (Optical Terminal Box) berfungsi sebagai pendistribusian fiber seperti FDF yang menampung maksimum 72 core. OTB (Optical Terminal Box) juga digunakan untuk menghubungkan kabel serat optik indoor maupun outdoor dan patchcore. OTB dapat dipasang didinding maupun tiang. kabel dijaringan misal saja 12 core maka akan masuk ke OTB 12 core dengan menggunakan konektor pigtail. dalam OTB terdapat toleransi kabel sekitar 1,5 M (hal ini juga terjadi dalam penyambungan kabel optik joint) konektor yang digunakan jenis patchcore. OTB terdiri dari dua perangkat yaitu sebagai berikut.
a. Perangkat pengirim (transmitter)
b. Perangkat penerima (receiver)

selain itu OTB juga terdapat alaram sebagai tanda apabila terjadi sesuatu. misalnya lampu URG, NURG, ATTD, dan lain-lain. Jika URG menyala, maka dimungkinkan terdeteksi gangguan dikotak lain ATTD, dan NURG (aman)

9. High Distribution Cabinet

Gambar 9: High Distribution Cabinet


High Distribution Cabinet adalah rak tempat kabel transmisi fiber optik. biasanya terpasang didalam dan diluar ruangan, disini terdapat kumpulan terminal kabel fiber optik dalam pengkoneksiannya.

10. Joint Closure

Gambar 10: Joint Closure

Joint Closure merupakan sebuah boks atau tempat untuk menaruh hasil sambungan dari fiber optik. Sebagai contoh ika ada kabel fiber optik putus karena terpotong atau terbakar maka kabel tersebut disambung/ splicing dan hasil splicingan di letakan di closure. guna kapasitas closure bervariasi mulai dari closure 6 core, closure 12 core, closure 24 core, closure 48 core hingga closure 256 core. joint closure bisa berupa boks tempat cor FO disambung/ di-splice. penyambungan kabe FO tidak bisa dipelintir seperti kabel tembaga joint closure adalah titik sambung dari fiber optik. joint closure inline biasanya banyak digunakan didalam tanah tapi sering juga kita jumpai sambungan joint closure inline ini diudara.

11. Wall Mount


Gambar 11: Wall Mount

Wall Mount adalah transmisi fiber optik yang menempel didinding dan berfungsi sebagai tempat penyambungan atau terminal kabel fiber optik.

12. Fusion Splicer


Gambar 12: Fusion Splicer

Fusion Splicer atau sering dikenal sebagai alat untuk menyambungkan serat optik ini merupakan salah satu alat yang digunaakn untuk menyambungkan sebuah core serat optik. Dimana serat tersebut terbuat/ berisi kaca, dan mengimplementasikan suatu daya listrik yang telah diubah menjadi sebuah media sinar berbentuk laser.
Sinar laser tersebut berfungsi untuk memanipulasi kaca yang terputus pada core, sehingga bisatersambung kembali dengan baik.Perlu anda ketahui, bahwa Fusion Splicer ini haruslah memiliki tingkat keakuratan yang cukup tingg. hal ini ditunjukan untuk menghasilkan hasil penyambungan yang sempurna, karena pada saatpenyambungan tersebut akan terjadi proses pengelasan media kacasertapeleburan kaca yang akan menghasilkan suatu media. kemudian, media tersebut akan tersambung dengan utuh tanpa adanya celah-celah. hal inidikarenakan media tersebut memiliki senyawa yang sama.

13. Stripper atau Miller


Gambar 13: Stripper atau Miller
Sama seperti kabel - kabel yang lain, salah satunya seperti kabel coaxial dan UTP, kabel fiber optic juga memerlukan alat ini. Alat ini berfungsi sebagai media untuk memotong dan mengupas kulit  dan daging kabel.

14.  Cleaver


Gambar 14: Cleaver

Cleaver Tools ini mempunyai fungsi untuk memotong core yang kulit kabel optic-nya sudah dikupas, perlu kalian ketahui juga bahwa pemotongan core ini wajib menggunakan alat khusus ini, karena pada serat kacanya akan terpotong dengan rapih. Jika proses ini berhasil dilakukan dengan baik maka tahapan selanjutnya, kalian bisa teruskan ke tahap Jointing

15. Light Source


Gambar 15: Light Source

Pada dasarnya, alat yang satu ini mempunyai fungsi untuk memberikan suatu signal untuk jalur yang akan dilaluinya, misalnya untuk mengukur suatu redaman jalur atu end to end dimana Light Source ini akan berfungsi sebagai media yang memberi signal-nya

16. Optical Fiber Identifier


Gambar 16. Optical Fiber Identifier


Alat yang satu ini memiliki fungsi untuk mengetahui arah signal dengan penunjuk arah dan besar daya yang di laluinya.

17. Visual Fault Locator


Gambar 17. Visual Fault Locator


Alat ini sering disebut juga Laser fiber optic atau senter fiber optic. Fungsinya untuk melakukan pengetesan pada core fiber optic. Laser akan mengikuti serat Optik pada Kabel Fiber Optik dari POP Sampai Ke User (end to end) , bila core tidak bermasalah laser akan sampai pada titik tujuan.

18. Bit Error Rate Test


Gambar 18. Bit Error Rate Test



Alat ini berfungsi sebagai pengecek koneksi jaringan TDM (Time Divisio Multipleksi) yang mana jaringan TDM aplikasinya yaitu layanan Clear Channel yang sedang coba di uraikan penulis. Secara spesifiknya BER TES untuk mengecek dan mengetahui TX atau RX yang error, melalui pengiriman paket dan lup

19. Fiber Optic Adapter


Gambar 19. Fiber Optic Adapter


Fiber Optik Adapter merupakan suatu komponen yang digunakan untuk melakukan penyambungan/menghubungkan kabel fiber optik satu dengan yang lain. jika penyambungan dilakukan terhadap kabel fiber optik yang memiliki konektor berbeda maka fiber optik adapter disebut fiber optik adapter hibrid atau Special Adapter.

a. FC (Fiber Connector) Fiber Optik Adapter

Gambar 19.1. FC Fiber Optik Adapter


Jenis adapter fiber optik yang satu ini tersedia dalam jenis single mode dan multimode, Ada tiga jenis bentuk/type fiber optik FC adapter, tipe persegi, tunggal dan ganda tipe D, semua fiber optik FC adapter dengan rumah (housing)logam dan Lengan (Sleeves) dari keramik.

b. SC (Subsciber Connector) Fiber Optik Adapter


Gambar 19.2. SC Fiber Optik Adapter

Jenis adaptor fiber optik ini tersedia dalam jenis single mode dan multimode, serta Simplex dan duplex. SC adapter fiber optik dengan perumahan (housing) plastik, mempunyai beberapa varian warna, seperti :
1. biru untuk PC single mode
2. hijau untuk APC single mode dan multimode beige untuk PC.

Semua Fiber Optik SC adapter mempunyai jenis flange, sementara itu untuk single mode adapter adalah dengan lengan zirkonia dan untuk serat multimode adaptor dengan lengan perunggu.

c. LC Fiber Optik Adapter


Gambar 19.3.LC Fiber Optik Adapter

Adapter fiber optik LC semua rumah (housing) plastik; ada simpleks LC adapter dan adapter LC duplex, fiber optik adapter LC warna sama dengan fiber optik SC adapter: biru untuk PC single mode, warna beige untuk PC modus multi dan hijau untuk APC single mode. fiber optik adapter LC dengan lengan perunggu untuk multimode dan lengan zirkonia untuk single mode.

c. ST (Straight Tip) Fiber Optik Adapter 


Gambar 19.4. ST Fiber Optik Adapter
Fiber Optik  ST adapter semua jenis ulir, dengan perumahan (housing) logam, yang single mode dengan lengan zirkonia dan yang multimode adalah dengan lengan perunggu.

20. Splitter Optic


Gambar 20. Splitter Optic

Splitter merupakan komponen yang bersifat pasif dan dapat memisahkan daya optik dari satu input serat ke dua atau beberapa output serat. Splitter pada PON dikatakan pasif sebab optimasi tidak dilakukan terhadap daya yang digunakan terhadap pelanggan yang jaraknya berbeda dari node splitter, sehingga sifatnya idle dan cara kerjanya membagi daya optic sama rata

Berikut ini adalah jenis-jenis splitter :

  • 1 : 2 (tanpa back up)
  • 1 : 4 (tanpa back up)
  • 1 : 8 (tanpa back up)
  • 1 : 16 (tanpa back up)
  • 1 : 32 (tanpa back up)
  • 2 : 2 (dengan back up)
  • 2 : 4 (dengan back up)
  • 2 : 8 (dengan back up)
  • 2 : 16 (dengan back up)
  • 2 : 32 (dengan back up)
21. Fiber Node


Gambar 21. Fiber Node

Fiber node merupakan suatu titik terminasi antara jaringan optik dengan jaringan koaksial. Fiber nod eberupa perangkat opto elektronik yang berfungsi untuk mengubah sinyal optik yang berasal dari distribution hub menjadi sinyal elektrik untuk diteruskan ke rumah rumah pelanggan melalui kabel koaksial dan sebaliknya.

Fiber node sendiri adalah salah satu device yang berhubungan dengan teknologi HFC (Hibrid Fiber Coaxial) dan banyak diaplikasikan untuk sistem jaringan TV Kabel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar